Monday, January 28, 2019

Review Materi - Pengantar Ekonomi & Manajemen


     1.      Konsep Ekonomi
Menyadari kebutuhan manusia yang tak terbatas, sedangkan di lain pihak kemampuan alam dalam menyediakan kebutuhan manusia tersebut terbatas, melahirkan suatu kondisi kelangkaan (Scarcity). Suatu barang/jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan lebih besar dari yang dapat disediakan, maka terjadi perebutan. Dengan demikian, untuk mendapatkan barang/jasa yang langka tersebut individu/perusahaan bersedia membayar dengan harga tertentu, maka barang/jasa yang demikian disebut dengan barang (objek) ekonomi. Sementara itu, proses terjadinya transaksi pemindahan kepemilikan barang dari satu pihak ke pihak lain disebut dengan transaksi ekonomi. Dengan demikian, transaksi ekonomi akan terjadi sekurang-kurangnya bila ada dua pihak yaitu pihak penyedia barang (penjual) dan pihak pemakai (pembeli). Penjual mungkin hanya sebagai supplier (pedagang) dan mungkin juga sebagai produsen (membuat langsung) barang tersebut. Begitu pula dengan pembeli, mungkin hanya sebagai pedagang yang akan menjual kembali barang yang barudibelinya tersebut atau pemakai (konsumen) langsung dari barang yang dibelinya.
Orang/kelompok/perusahaan yang secara simultan melakukan kegiatan transaksi ekonomi disebut dengan pelaku ekonomi (economic entity). Sementara itu, kegiatannya disebut dengan kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kegiatan ekonomi adalah suatu konsep aktivitas yang berorientasi pada proses untuk mendapatkan keuntungan ekonomis (profit) dengan adanya perbedaan nilai manfaat (value) dari suatu objek akibat dari adanya perbedaan waktu, tempat, sifat atau kepemilikan terhadap objek tersebut.
Nilai ekonomi dari suatu objek akan singat tergantung dari hukum kebutuhan dan ketersediaan (supply rind demand). Dimana jika suplay banyak demand kecil maka harganya jadi turun dan sebaliknya jika supply sedikit permintaan banyak harga naik, untuk jelasnya lihat grafik supply demand (Gambar 1.1). Oleh karena itu setiap, pelaku ekonomi perlu memahami dart mengetahui kondisi supply demand tersebut secara baik dan memanfaatkan situasi itu sebagai peluang dalam mendapatkan keuntungan ekonomisnyasecara optimal.

 
Gambar 1.1 Grafik Fungsi Supply-Demand

    2.      Ekonomi Teknik dan Perancangan Teknik
Kegiatan teknik adalah suatu konsep kegiatan manusia yang berorientasi pada proses perbaikan/perubahan sifat maupun bentuk dari benda-benda alam dalam rangka mendapatkan manfaat yang lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana manusia mengubah sifat dan fungsi batu-batuan menjadi bangunan, mengubah pasir besi menjadi besi dan baja, mengubah kayu menjadi mobiler atau menjadi kertas, dan sebagainya, yang semuanya merupakan hasil perancangan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan.
Suatu aktivitas teknik akan selalu berawal dengan munculnya ide-ide rancangan teknik yang ingin diterapkan dalam rangka mengatasi keterbatasan-keterbatasan sumber daya alam guna memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Manusia ingin mereka bisa hidup dengan aman dan nyaman tanpa banyak mendapat gangguan lingkungan, maka dirancang bangunan sedemikian rupa. Manusia ingin dapat bergerak dan berpindah tempat dari suatu daerah ke daerah lain, maka manusia merancang kendaraan. Manusia membutuhkan berbagai peralatan untuk dapat meringankan berbagai tugas pekerjaannya, maka dirancang peralatan untuk tujuan tersebut.
Pada awalnya para perancang teknik masih lebih banyak memfokuskan rancangannya pada aspek-aspek teknis Baja, yaitu bagaimana rancangannya tersebut dapat dilaksanakan secara teknis, tanpa begitu memerhatikan aspek efisiensi pemakaian sumber daya. Hal itu dimungkinkan karena sumber daya yang dibutuhkan masih relatif banyak (murah). Namun, dengan semakin terbatasnya sumber daya alam dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapat sumber-sumber daya alam tersebut, semua perancang teknik (engineer) dituntut untuk dapat menghasilkan rancangan-rancangan yang lebih efektif dan efisien. Tuntutan tersebut akan lebih nyata lagi jika hasil rancangan tersebut ditujukan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi perusahaan, di mana semakin tingginya tingkat kompetisi usaha, menuntutsetiap pengusaha dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang kompetitif, artinya setiap produk yang dibuat harus dikerjakan secara efektif dan efisien. Dalam rangka menjamin dihasilkannya produk-produk engineering yang efektif dan efisien Berta kompetitif tersebut, maka proses rancangannya perlu dilakukan secara baik, sistematis, dan terukur. Adapun prosedur rancangan yang baik dan sistematis tersebut dapat dijelaskan dengan flow-chart berikut (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Flowchart
3.      Konsep Biaya
A.     Pengertian Biaya
Dalam membicarakan biaya sebenarnya diketahui ada dua istilah atau terminologi biaya yang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut.
1.       Biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya di sini adalah semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai uang.
2.       Pengeluaran (expense), yang dimaksud dengan expence ini biasanya yang berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka mendapatkan sesuatu hasil yang ddiarapkan.
Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya (cost) mempunyai pengertian yang jauh lebih lengkap dan mendalam dari pengeluaran (expenses). Oleh karena itu, untuk pembicaraan selanjutnya, maka biaya yang dimaksud adalah pengertian biaya (cost) di atas.
B.      Klasifikasi Biaya
Konsep dan istilah-istilah biaya telah berkembang selaras dengan kebutuhan disiplin keilmuan dan profesi: (ekonom, akuntan, insinyur, atau desainer) sehingga dalam mengklasifikasikan biaya banyak pendekatan yang dapat ditemui. Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bahasan buku ini, setidaknya kita perlu melihat klasifikasi biaya sebagai berikut:
1.       biaya berdasarkan waktunya;
2.       biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya;
3.       biaya berdasarkan produknya;
4.       biaya berdasarkan volume produk.

1.      Biaya Berdasarkan Waktu
Biaya berdasarkan waktu dapat pula dibedakan atas:
a.       Biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah dikeluarkan yang dibuktikan dengan catatan historis pengeluaran kegiatan.
b.      Biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan.
c.       Biaya aktual (actual cost), yaitu biaya yang sebenarnya di keluarkan.

2.      Biaya Berdasarkan Kelompok Sifat Penggunaannya
Biaya berdasarkan klasifikasi penggunaan setidaknya dapat dibedakan atas  tiga jenis.
a.       Biaya Investasi (Investment Cost)
yaitu biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha
untuk siap beroperasi dengan baik. Biaya ini biasanya dikeluarkan pada awal-awal kegiatan usaha dalam jumlah yang relatif besar dan berdampak jangka panjang untuk kesinambungan usaha tersebut.
b.      Biaya Operasional (Operational Cost)
yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut sesuai dengan tujuan.
c.       Biaya Perawatan (Maintenance Cost)
yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjaga/menjamin performance kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan. 

3.      Biaya Berdasarkan Produknya
Proses pengelompokan biaya berdasarkan produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu biaya pabrikasi dan biaya komersial.
1)      Biaya Pabrikasi (Factory Cost)
Biaya pabrikasi (factory cost) atau sering juga disebut dengan biaya produksi (production cost) adalah jumlah dari tiga unsur biaya, yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini secara langsung berkaitan dengan biaya pembuatan produk secara fisik yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan proses produksi sehingga disebut juga dengan production cost.
2)      Biaya komersial (Commercial Cost)
Biaya komersial merupakan akumulasi biaya yang untuk membuat produk itu dapat dijual di luar biaya produksi, dan dipergunakan biasanya untuk menghitung harga jual produk. 

4.   Biaya Berdasarkan Volume Produk
Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya lainnya relatif tidak berubah terhadap jumlah produksi. Oleh karena itu, manajemen perlu memerhatikan beberapa kecenderungan biaya tersebut untuk dapat merencanakan dan mengendalikan efek biaya terhadap volume produksi.

4.   Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu
Jika kita pemah punya uang RpI00.000,00 sepuluh tahun yang lalu tentu masih bisa kita ingat bahwa uang senilai itu jika dibelanjakan sudah bisa membeli sejumlah belanjaan keluarga. Namun, bila uang Rp100.000,00 saat ini dibelanjakan pada barang yang sama mungkin hanya bisa dapat setengahnya, walaupuns ebenarnya uang Rp100.000,00 waktu itu masih tetap Rp.100.000,00 seperti saat ini, tetapi nilai tukarnya sudah berubah. Oleh karenaitu, perlu diketahui adanya dua konsep matematis yang berbeda saat kita berbicara tentang uang, yaitu konsep jumlah uang dan konsep nilai uang. Konsep jumlah uang tidak berbeda dengan konsep besaran-besaran matematis biasa, di mana bila dua atau lebih himpunan bilangan yang ditambahkan maupun dikurangi hasil penjumlahannya akan sama kapan pun saatnya dilakukan. Contoh jika bilangan 14, 17, 93, 24 dijumlahkan hasilnya akan menjadi148 yaitu hash dari 14 +17 + 93 + 24 = 148. Berbeda dengan nilai uang, jika dua atau lebih himpunan uang yang berbeda waktunya dijumlahkan akan menghasilkan jumlah nilai yang berbeda. Contohnya jika uang tahun 1990 RpI00.000,00, tahun1995 Rp240.000,00, dan tahun 2000 Rp350.000,00, jika dijumlahkan hasilnya adalah Rp690.000,00, namun nilainya tidak sama dengan Rp690.000,00, karena uang yang dijumlahkan diterima pada waktu yang berbeda. Hal tersebut disebabkan adanya konsep nilai uang terhadap waktu, yang disebut dengan "Time value of money" yang artinya: Nilai uang berubah bersamaan dengan perubahan waktu.

Gambar 4.1 Perubahan Nilai Uang Terhadap Waktu
5.      Bunga
Bunga (interest) adalah sejumlah uang yang dibayarkan akibat pemakaian uang
yang dipinjam sebelumnya. Penarikan bunga pada dasarnya merupakan kompensasi dari penurunan nilai uang selama waktu peminjaman sehingga besarnyabunga relatif sama besarnya dengan penurunan nilai uang tersebut. Oleh karena itu, seseorang yang membungakan uangnya sebesar tingkat penurunan nilai uang (inflasi), tidak akan mendapatkan keuntungan ekonomis terhadap uang yang dibungakan itu, tetapi hanya menjamin nilai kekayaan yang bersangkutan relatif tetap dan stabil.
1.      Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga (rate of interest) merupakan rasio antara bunga yang dibebankan per periode waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode dikalikan 100%, atau:
 
2.      Bunga Sederhana
Sistem bunga sederhana (simple interest), yaitu sistem perhitungan bunga hanya didasarkan atas besarnya pinjaman semula, dan bunga periode sebelumnya yang belum dibayar tidak termasuk faktor pengali bunga.
3.      Bunga Majemuk
Sistem bunga majemuk (compound interest), yaitu sistem perhitungan bunga dimana bunga tidak hanya dihitung terhadap besarnya pinjaman awal, tetapi perhitungan didasarkan atas besarnya utang awal periode yang bersangkutan, dengan kata lain bungayang berbunga.

6.      Aplikasi Nilai Uang Terhadap Waktu
 
1.      Net Present Value
   NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
      Net Present Value juga merupakan selisih antara present value arus manfaat (benefit) dengan present value arus biaya (cost). NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu usaha selama umur usaha tersebut pada tingkat discount rate tertentu.
Kriteria NPV :
·         NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan.
·         NPV < 0 ( nol) → usaha/proyek ) /p y tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan.
·         NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk present value.

2.      Future Worth Value
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konsep time value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal.
Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relatif terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independen, dipilih semua alternatif yang memiliki FW ≥ 0.

3.      Annual Worth Value
Annual Worth Analysis / Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga Annual Equivalent yaitu metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam sederetan nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).

4.      Internal Rate of return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outlays). Pada dasarnya “internal rate of return” harus dicari dengan cara “trial and error” dengan serba coba-coba. Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error dengan cara sebagai berikut :
a) Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau dbawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.
b) Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya.

7.      Permintaan
Permintaan ialah sejumlah barang atau jasa yang diminta atau dibeli oleh konsumen dengan tingkat harga dan waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Contohnya : anda membeli 1 dus air mineral dipasar.
Bunyi hukum permintaan ialah :
“Jika harga suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan turun. Sebaliknya, jika harga suatu barang turun, maka jumlah barang yang akan diminta akan meningkat (Cateris Paribus)”
Jenis-Jenis permintaan dibagi menjadi dua, yaitu:

1.       Berdasarkan Daya Beli
a.       Permintaan Efektif
permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai oleh daya beli. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
b.      Permintaan Absolut
permintaan terhadap barang atau jasa yang tidak disertai oleh daya beli. Pada permintaan absolut ini, konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang mereka inginkan.
c.       Permintaan Potensial
permintaan terhadap barang atu jasa yang disertai oleh daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya.
2.       Berdasarkan Jumlah yang Melakukan Transaksi
a.       Permintaan Individu
Permintaan individu ialah permintaan seseorang terhadap barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
b.      Permintaan Kelompok
Permintaan kelompok ialah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat terhadap barang/jasa yang terjadi secara bersamaan.

3.       Kurva Permintaan

4.       Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan (reaksi) perubahan jumlah barang atau jasa yang diminta terhadap perubahan harga. Untuk menentukan besarnya elastisitas harga permintaan bisa dilakukan dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang tersebut. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Atau
Keterangan:
Ep = Koefisien elastisitas permintaan
P = Harga awal
Q = Jumlah yang diminta mula-mula (awal)
ΔQd = Perubahan jumlah yang diminta
ΔP = Perubahan harga
1.       Macam-macam elastisitas permintaan :
a.       Permintaan Elastis (Ep > 1)
b.      Permintaan Elastis Sempurna (Ep = ~)
c.       Permintaan Inelastis (Ep < 1)
d.      Permintaan Inelastis  Sempurna (Ep = 0)
e.      Permintaan Elastis Satuan (Ep = 1)
2.       Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
a.       Ketersediaan barang subtitusi terhadap suatu barang
b.      Intensitas kebutuhan
c.       Pendapatan konsumen
d.      Tradisi

8.      Penawaran
Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
1.       Hukum Penawaran
Berkebalikan dengan hukum permintaan, peningkatan harga barang/jasa akan menyebabkan penwaran terhadap barang/jasa tersebut meninngkat dan sebaliknya, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap.
2.       Faktor yang mempengaruhi penawaran
a.       Biaya produksi
b.      Teknologi
c.       Harapan akan harga masa depan
3.       Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
4.       Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah tingkat kepekaan (reaksi) perubahan jumlah barang atau jasa terhadap perubahan harga. Besarnya pengaruh perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga dapat diukur dengan koefisien elastisitas penawaran, yakni:

Atau
Keternagan:
Es = Koefisien elastisitas penawaran
P = Harga awal
ΔP = Perubahan harga
Q = Jumlah yang ditawarkan mula-mula
ΔQ = Perubahan jumlah yang ditawarkan

Macam-Macam Elastisitas Penawaran
a.       Penawaran Elastis (Es > 1)
b.      Penawaran Elastis Sempurna (Es = ~)
c.       Penawaran Inelastis (Es < 1)
d.      Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
e.      Penawaran Elastisitas Satuan (Es = 1)


 Note : Font error (ada font size yang tiba-tiba berubah saat di copy dari word).

Referensi :
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/hukum-permintaan-dan-penawaran-pengertian-jenis-dan-kurva/
https://www.studiobelajar.com/permintaan-dan-penawaran/ 
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/elastisitas-permintaan-dan-penawaran.html
Giatman, M., MSIE. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.